Jakarta, KabarSejagat.com – Saat ini Indonesia berada pada peringkat ke 6 di dunia untuk untuk jumlah start-up terbanyak, tercatat sekitar 2400 startup semenjak masa pandemi, bukan hanya dari sektor e-commerce tapi mulai dari ride hailing hingga financial services yang mulai tumbuh seperti dari sektor edutech, healthcare dan banyak lagi. hal itu pun dikemukakan Deputi IV Kemenko Perekonomian Muhammad Rudy Salahudin dari salah satu perbincangan pada acara “Indonesia Digital Economic Conference Langkah Tepat Target Transformasi Digital 2025″.
KemenKopUKM menargetkan UMKM yang bisa memasuki pasar digital naik menjadi 24 juta unit usaha dalam setahun kedepan. Jumlahnya pun akan kembali meningkat hingga 30 juta pada 2024. Demi mencapai target tersebut, KemenKopUKM menginisiasi transformasi digital UMKM melalui program Pahlawan Digital.
Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, jumlah UMKM yang telah memasuki ekosistem tersebut mencapai 20,76 juta unit pada 2022. Angka tersebut meningkat 26,6% dibandingkan 16,4 juta UMKM di tahun sebelumnya.
Meskipun digitalisasi mempercepat pertumbuhan ekonomi secara signifikan dan ekonomi digital Indonesia sendiri akan menyumbang tambahan PDB sebesar $150 miliar hingga tahun 2025, faktanya 40% UMKM Indonesia masih menjalankan bisnis secara tradisional. Penyebab utamanya adalah kesenjangan keterampilan digital, kurangnya akses ke teknologi, dan faktor finansial.
Untuk menjembatani kesenjangan tersebut dan mendorong adopsi digital, PVG (Pintar Ventura Group) start-up builder hadir dengan menyediakan teknologi serta konsep baru di Indonesia untuk para penggelut startup yaitu venture studio.
Venture Studio
Berbeda dengan pemodal ventura pada umumnya, venture studio adalah cara baru untuk mendampingi para start-up dalam pengembangan proyek ide bisnisnya mulai dari tahap identifikasi masalah, mematangkan ide bisnis, mendampingi para startup hingga peluncurannya, dalam masa ini PVG juga membantu dalam keputusan strategis upaya pengembangan bisnis baru, mengembangkan manajemen startup tersebut, membuat system dalam startup itu sendiri. Setelah startup menunjukkan daya tarik, ia dapat mencari untuk meningkatkan modal dari investor luar, termasuk VC. Konsep ini bisa dikatakan venture builder.
Co-Founder & CEO Pintar Ventura Group Vlad Ayukaev mengatakan, “Venture Studio merupakan solusi yang tepat untuk membangun bisnis dengan resiko yang lebih kecil. Ini mungkin bukan konsep yang familiar di Asia Tenggara, namun konsep ini telah terbukti berhasil di Eropa, utamanya pasar di mana pengusaha masih mengalami kesulitan untuk mendapat dukungan kapital secara independen.”
PVG pun menjawab kesenjangan transformasi ke perekonomian digital dengan meluncurkan 2 produk mereka yaitu Posy dan klikoo.
Dalam setahun, jumlah merchant yang meng-install Posy dan Klikoo mencapai 68.000. Setiap bulannya mereka melakukan sekitar 1,5 juta transaksi. Posy sendiri adalah platform Point of Sales yang didesain untuk UMKM di Indonesia. Posy menawarkan kemudahan bagi UMKM untuk mengatur inventaris, membuat laporan keuangan serta membantu analisis kinerja bisnis dan pegawai. Sedangkan Klikoo adalah pendekatan unik PVG untuk bisnis PPOB yang membantu digitalisasi perekonomian masyarakat Indonesia, terutama untuk mereka yang masih kesulitan melakukan transaksi digital.
Bagaimana Posy & klikoo membawa manfaat bagi UMKM Januar Perlindungan, Chief Business Development PVG mengatakan, Klikoo dan Posy adalah contoh yang tepat bagaimana perusahaan Teknologi menciptakan produk yang bermanfaat bagi UMKM, dengan Klikoo menawarkan cara termudah untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan bagi UMKM tanpa menambah ruang ekstra atau modal besar untuk memulai.
Sementara Posy memberikan transformasi dari melakukan semuanya secara manual, kini UMKM dapat melakukan pembukuan menggunakan ponsel mereka untuk menganalisis kinerja toko dan juga menerima pembayaran digital, sehingga mereka dapat melayani pelanggan yang lebih luas dan pendapatan yang lebih baik.
Isu resesi 2023 yang berhembus dan menjadi momok yang cukup menakutkan dikalangan masyarakat tidak dipungkiri oleh para start-up, Januar Parlindungan, mengungkapkan, UMKM adalah sektor yang penting dalam pergerakan perekonomian di Indonesia, persiapan untuk melawan resesi salah satu caranya adalah dengan mengadopsi teknologi digital sehingga dapat membantu mereka menjadi lebih kompetitif dan tangguh menghadapi transformasi era digital. Pemerintah juga dapat mempertimbangkan untuk bekerjasama dengan perusahaan teknologi seperti PVG untuk mendukung UMKM selama resesi. Dengan memanfaatkan teknologi untuk memberi mereka akses keuangan, digitalisasi, dan bentuk dukungan lainnya.
Di tahun 2023 ini mereka mantap akan rencananya untuk mengembangkan produk startup mereka saat ini, Klikoo dan Posy, sebesar 10x lipat. Saat ini kami memiliki tim yang berbakat dibidangnya, dan dengan semua pembelajaran yang kami miliki dalam 2 tahun terakhir di pasar, kami percaya bahwa kami dapat tumbuh secara eksponensial. (*)