Tolak Kenaikan Harga BBM, PMII Akan Turunkan 2000 Kader dari Seluruh Indonesia ke Depan Istana Negara

Jakarta, KabarSejagat.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter.

“Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini subsidi akan alami penyesuaian,” kata Jokowi dalam Konferensi Pers Presiden Jokowi dan Menteri Terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu 3 September 2022.

Menanggapi hal tersebut, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengutuk keras kebijakan pemerintah.

“Kami sebagai PMII sangat menyayangkan kebijakan pemerintah tersebut. Kami mengutuk keras keputusan pemerintah yang tidak mempertimbangkan kondisi masyarakat,” Tegas Abdullah Syukri selaku Ketua Umum.

Selain itu, pria yang akrab disapa Abe tersebut juga mengatakan bahwa PMII akan terus mengawal kebijakan ini hingga dicabut.

“Kami PMII meminta agar kebijakan pemerintah ini segera dicabut. Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) dan Pengurus Cabang (PC) di seluruh Indonesia. Kami akan serempak turun aksi kejalan di berbagai daerah. Kami tidak segan juga akan turun aksi di depan Istana dan mengerahkan 2000 kader dari seluruh Indonesia,” Imbuh Abe.

Lulusan Jerman tersebut juga menyebutkan bahwa jika pemerintah mau menaikkan harga BBM, harusnya diimbangi dengan upah buruh yang dan fasilitas publik yang memadai.

“Jika pemerintah membandingkan harga BBM di Indonesia dengan negara lain, harusnya upah buruh, fasilitas kesehatan dan fasilitas publik juga harus diperbaiki terlebih dahulu. Sedangkan saat ini yang terjadi sangat berbanding terbalik,” tandas pria lulusan Jerman tersebut.

Abe meminta agar pemerintah tidak sembrono, setiap kebijakan yang mau diambil harus dengan pertimbangan yang matang.

BACA JUGA :  " Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un ", Ki Joko Bodo Meninggal Dunia Belum Diketahui Penyebabnya, Sempat Sakit Hingga Sulit Berjalan

“Pemerintah sebagai pihak yang memiliki fungsi state management harusnya setiap mau mengambil kebijakan berdasarkan pertimbangan yang matang. Kebijakan yang mau diambil harus difikirkan secara holistik. Karena kebijakan menaikkan harga BBM ini akan berdampak dari hulu hingga hilir,” pungkas pria kelahiran Cirebon tersebut.

Diketahui bahwa sebagaimana pamflet yang tersebar, PMII akan menggelar aksi “Menolak Kenaikan BBM” di depan Istana Negara tanggal 5 September 2022 mulai pukul 13.00. (red/rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *