Bandarlampung, KabarSejagat.com — Terhitung per tanggal 27 September 2022, seluruh armada angkutan beroperasi, dan buruh/pekerja tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di area Unit Terminal Petikemas (UTPK) Pelabuhan Internasional Panjang, Jl Yos Sudarso 34, Kelurahan Pidada, Panjang, Bandarlampung, tanpa kecuali diwajibkan untuk terhubung terintegrasi aplikasi STID dan SIMON TKBM Center pelabuhan setempat.
Implementasi inovasi digitalisasi layanan kebijakan terbaru besutan BUMN holding penyelenggara jasa kepelabuhanan, PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo (Persero) ini resmi diberlakukan, ditandai prosesi peresmian dan penandatanganan dokumen kesepakatan bersama Go Live Single Truck Identification Data (STID) dan Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat (SIMON TKBM), di lokasi pelabuhan, Selasa.
“Mulai saat ini semua truk petikemas sudah dipasangkan barcode untuk dapat masuk dan beroperasi di area UTPK Pelabuhan Panjang,” info Bendahara DPW ALFI/ILFA Lampung Ahmad Jares Mogni, salah satu yang hadir, melalui pesan elektroniknya.
Untuk informasi, STID merupakan kesatuan data terintegrasi sumber daya moda dan sumber daya transporter pengangkutan barang keluar-masuk area pelabuhan yang diperuntukkan bagi seluruh armada insan maritim pelaksana aktivitas bongkar muat barang ekspor impor dibawah kendali dan pengguna jasa Pelindo sebagai operator.
Khusus SIMON TKBM, merupakan sistem penghimpunan data jumlah buruh/pekerja khususnya tenaga kerja bongkar muat di area pelabuhan yang mendaftarkan diri ke pihak Pelindo selaku institusi pengendali dan pengguna jasanya, melalui proses temukenali memanfaatkan teknologi pindai sidik jari (fingerprint identification) dan pindai wajah face recognition) dari TKBM bersangkutan yang masuk dalam basis data TKBM yang berhak bekerja di pelabuhan.
Pemberlakuan STID dan SIMON TKBM, bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan transportasi di pelabuhan yang bermuara dampak akhir mengurangi biaya logistik angkutan melalui sistem yang dibangun PT Pelindo (Persero).
General Manager (GM) PT Pelindo (Persero) Regional 2 Panjang Adi Sugiri menerangkan, penandatanganan merupakan bagian dari perintah langsung pemerintah dan bagian implementasi dukungan terhadap program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dengan Kementerian/Lembaga dalam rangka melakukan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik di pelabuhan.
Adi Sugiri menyebut, penandatanganan itu bagian komitmen pemerintah dalam rangka meminimalisir dan memangkas birokrasi maupun hal-hal yang dapat menimbulkan praktek tindak korupsi (pungutan liar) di lingkungan Pelabuhan Panjang.
“Selain itu, sistem yang kita luncurkan ini diharapkan dapat mempermudah pengguna jasa dalam melakukan aktifitas jasa kepelabuhanan,” lugas Adi, meniti upaya efisiensi biaya logistik nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan, Letnan Kolonel Marinir Triyanto memuji kebijakan afirmatif Pelindo Regional 2 Panjang yang dia sebut menjadikan Pelindo Panjang jadi motor penggerak mendukung program Stranas PK di lingkup pelabuhan.
Triyanto mengajak seluruh Kementerian/Lembaga, instansi pemerintah, pemangku kepentingan terkait untuk membangun Pelabuhan Panjang menjadi pelabuhan yang sehat untuk regulator, sekaligus bersama mewujudkan program yang baik itu.
”Kami selaku regulator selalu mendukung kolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak termasuk Pelindo Regional 2 Panjang sebagai operator pelabuhan dengan berbagai inovasi yang dilakukan dalam mensukseskan program tersebut,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, mengapresiasi Pelindo Regional 2 Panjang yang jadi pelabuhan internasional di wilayah Sumbagsel yang memiliki inovasi yang bisa menginspirasi perusahaan transportasi laut, darat, udara khususnya di Lampung.
”Peluncuran aplikasi ini selain mendukung program pemerintah dalam program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi, ini bentuk sinergitas antara Pelindo Regional 2 Panjang dan Dinas Perhubungan Lampung, dalam menertibkan dan mengidentifikasi kendaraan yang berada di lingkungan Pelabuhan Panjang,” kata Bambang.
Dia berharap, adanya sistem ini maka dalam pelayanannya akan jadi semakin ramping dan transparan. “Dunia internasional akan makin yakin dengan Pelabuhan Panjang, sehingga nanti ini jadi nilai jual tinggi untuk lebih maju berkembang,” ujar Bambang.
Secara simbolis, peluncuran juga diwarnai pengecekan proses identifikasi sistem STID ditandai penempelan tanda identitas stiker barcode di kedua sisi mobil truk yang akan memasuki area lini 1 pelabuhan, peluncuran SIMON TKBM ditandai dengan merekam wajah (face recorgnition) dan penyerahan kartu identitas ke perwakilan pekerja TKBM Pelabuhan Panjang, diakhiri foto bersama.
Hadir staf manajemen Pelindo Regional 2 Panjang, Kantor KSOP Kelas I Panjang, GM Jasa Armada Indonesia Dadan Ramdhan, Kepala Pos Vessel Traffic Service (VTS) Panjang Entris Sutrisna, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang, Kadiskop UKM Riana Apriana dan Kadisnaker Wan Abdurrahman dari Pemkot Bandarlampung.
Juga, Ketua DPW ALFI/ILFA Lampung Ahmad Zamzani Yasin, Ketua Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Lampung Gaganden, Ketua Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Lampung Yusirwan, Sekretaris DPC Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Panjang Ilham Tanjung, Ketua Koperasi TKBM Pelabuhan Panjang Agus Sujatma Surnada, lainnya.
Penelusuran, usai situasi penataan lokasi pelabuhan kini telah menjadi pemandangan jamak: lebih rapi, lebih tertata dan dibarengi pengetatan pengawasan melekat terhadap seluruh aktivitas bongkar muat barang, dan ketiadaan gejolak berarti pascapenaikan tarif jasa bongkar muat sebesar 17 persen imbas kenaikan harga keekonomian BBM bersubsidi 3 September 2022 yang juga menandai penaikan terkini sejak 2016 silam.
Dari data DPC Organda Angsuspel Panjang tercatat, di pelabuhan yang berdiri sejak abad ke-17 ini, saat ini terdapat sedikitnya 1.100 unit armada mulai dari angkutan petikemas, tangki cair, termasuk 266 unit dump truck yang aktif beroperasi di situ, naik sekitar lima persen dari data 2021.
Dan dari data keanggotaan sebagaimana dinukil dari data peserta Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi TKBM Pelabuhan Panjang 21 Maret 2022, saat ini terdapat sedikitnya 980 orang TKBM anggota, dan 298 di antaranya telah terakses fasilitasi KPR bersubsidi di Kampung Talang Ulu Desa Tanjung Baru, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan dengan pengembang PT Duta Hidup Lestari (DHL) pimpinan Tamzil.
Sama sekali bukan pesan sponsor, tinggal lagi, menanti kehadiran jalan tol baru ruas Gerbang Tol Lematang-Pelabuhan Panjang. Halo, kapan nih, Presiden Jokowi, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi! [red/Muzzamil]