Bandarlampung, KabarSejagat.com –– Batik Siger by Una, jenama produk milik sosio-batikpreneur, perancang mode fesyen, kriya, dan wastra kenamaan kebanggaan Lampung dan Indonesia, Laila Al Husna (64), bakal turut hadir menampilkan 12 koleksi desain karya monumental Prasaja, pada helat season 11, New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) 2022: The Show Spring/Summer 2023, di lokasi utama, 48th Wall Street Events New York, Amerika Serikat AS, pada Minggu (11/9/2022) open gate 05.00 PM waktu setempat atau Senin (12/9/2022) WIB.
Di helat NYIFW The Show S/S23 ini, pendiri, pemilik paten, perajin, mentor pembatik dan pengampu jenama sahaBATIK beriannyi bagi penggila fesyen unik pelanggan setia kreasi pebisnis IKM fesyen Batik Siger by Una, berbasis di Jl Bayam 38 Perumahan Beringin Raya, Kemiling, Bandarlampung ini jadi bagian dari total 10 desainer yang bakal menghadirkan total 120 koleksi terbaiknya.
Selengkapnya, ke-10 desainer partisipan NYIFW 2022 yang per jadwal tampil juga akan ditayangkan secara live streaming di Insertlive TransTV selaku salah satu media partner NYIFW di Tanah Air, Senin WIB, ini.
Perinci per abjad, yaitu Dewi Maya, desainer Indonesia mukim di AS jenama Dewi Maya; Merry Salmeri, desainer Indonesia mukim di AS jenama Marry Indo; Michelle Hadip jenama Michelle Hadip, Popong Sopia jenama Evoy Production; Stilista Berhoni Zigrida, desainer Indonesia mukim di Italia jenama Zigi by Zigi; Sugeng Waskito jenama Gee Batik, Tari Made jenama Sakamade Boutique, dan Zuebarqa by Benz Indonesia.
Sesuai taja tema diusung, destinasi wisata populer Tanah Air, Laila Al Khusna yang akrab disapa (Bunda, Mama, Oma) Una ini, bakal unjuk 12 desain terbaik busana etnik khas Lampung bertajuk Prasaja karyanyi.
Sekelumit Una menjelaskan konsep tema Prasaja di balik ke 12 koleksi sembahannyi. “Batik Siger by Una kali ini menciptakan karyanya dengan nuansa warna coklat, putih dan tembaga. Batik tulis motif Lampung warna alam dari kulit kayu mahoni dipadu dengan bahan tenun polos dengan sulaman motif Tapis,” terang katalog Una.
“Hasil kolaborasi karya yang unik dan anggun walaupun terkesan sederhana dan tidak berlebihan,” katalog memantik dialog.
Sederhana dan tidak berlebihan? Ya, inilah kekuatan “nyawa” konsep Prasaja usungan, yang digadang hijabers kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 17 April 1958 ini, menjadi tema raya rancangan.
“Prasaja memiliki arti sederhana, tidak berlebihan dalam segala hal, baik tingkah laku maupun dalam berbusana,” dapuk ia, sembahan bagi NYIFW 2022 yang dihelat membersamai aksi panggung pekan mode pusat inspirasi label dan tren fesyen, satu dari kolektif ‘big four’ pekan mode glamor utama dunia selain London, Paris dan Milan: New York Fashion Week (NYFW) 2022, di Springs Studios, 6 Street Johns Lane, New York, AS, pada 9-14 September 2022.
Adapun tuangan motif batik tulisnyi, dari motif kopi, kapal Jukung, gajah, hingga siger Lampung. Ia total menggarap kreasi pertamanya khusus NYIFW ini. Una ingin betul wastra Lampung mendunia, berharap bisa kenalkan ragam motif dan jenis batik khas Lampung yang meski cara bikin sama, motif khas tiap daerah jua yang bikin beda.
Selain bikin kagum, petikan penjelasan Una soal proses produksinya, bisa buat hati tersenyum. Ia mengungkapkan, proses pembuatan dilakukan secara tradisional, melibatkan perajin lokal di Lampung baik untuk sulaman motif Tapis-nya hingga batik tulisnya.
“Beberapa dari bahan batik dikerjakan oleh perajin disabilitas yang jumlahnya mencapai 20 persen dari total perajin di Batik Siger,” jelas Una, mengingatkan kita cek kalender, ingat Hari Disabilitas Sedunia 3 Desember. Salah seorang perajin Una, penyandang disabilitas rungu, pernah juara nasional kontes membatik medio 2019 lalu.
“Tanpa adanya perbedaan penilaian dan status dengan perajin normal, perajin disabilitas mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat memperdalam ilmu membatik, baik melalui kursus, lomba bahkan even dagang dimana karya mereka dipamerkan untuk dapat dinikmati secara luas oleh pecinta batik,” ujar Una luar biasa.
Satu lagi, kerennya pula, demi menjunjung tinggi lingkungan lestari, Batik Siger juga terus berkomitmen dalam penggunaan bahan baku dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab sehingga dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan.
“Hingga saat ini lebih dari 50 persen produk dari Batik Siger adalah batik dengan bahan pewarna alami,” ungkap Una, yang selain menjual produk fesyen tematik berbahan batik tulis, bahan tenun, ecoprint, printing (tekstil motif batik), dan pakaian siap pakai (end user ready wear) di galerinyi.
Pun sejak lama, dikenal tekun membina pelestari nilai-nilai kebudayaan tradisional yang ia translasi ia artikulasikan dalam seni kerajinan batik tulis khas Lampung, dan berpinak lahirkan talenta pembatik sini.
Para penerusnyi. Sekadar bukti, Sulastri Oktavia (38), warga Jl Merak II/17 LK I, Pinang Jaya, Kemiling Bandarlampung, CEO Batik Tulis Lampung Assyafa, misalnya.
Pembatik sukses yang sempat viral gegara sukses eksperimen aplikasikan pemadanan cairan ranting pohonkayu Sungkai (seiring rebak pandemi kala ganas varian Delta gelombang kedua pandemi COVID-19 menerjang tahun lalu, viral dijadikan ramuan herbal pencegah nonmedis bagian terapi imunitas tubuh oleh khalayak), buah iseng tak sengaja sayang melihat tumpukan sisa ranting lantaran cuma diambil daunnya untuk paket donasi gratis taja Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung, dijadikan bahan baku dasar pewarna alami motif batik tulis kreasinyi, dan wow hasilnya.
Sulastri, notabene murid Una. Tiga bulan ikut pelatihan membatik di galeri Una 2010, siapa nyana 2019 lalu ia sukses buka usaha IKM wastra Nusantara produsen batik tulis, clutch dan aksesoris Tapis Lampung, milik sendiri. Sampai sekarang.
Sekadar info, Una ini nenek dari Sutjiati Narendra, atlit senam ritmik berprestasi kebanggaan Lampung dan Indonesia. Sutjiati, sulung putra kedua Una, lahir besar di AS, pulang ke Tanah Air saat 15 tahun.
Terkadang, saat laga kompetisi gimnastic internasional, cucunda dengan bangga kenakan kostum beraksen batik atau Tapis Lampung desain ibunyi –warga negara AS, istri Andy Narendra, putra Una.
Berjam terbang, kaya pengalaman bonus sukses tulen, dipanen Una yang ‘laris’ jadi narasumber kompeten, juru bicara keren, mentor hebat, dan trainer paten bagi komunitas perajin pembatik. Di mata banyak perajin pemuIa, ialah sesepuhnya.
Sadar penting, Una pun berjejaring antara lain di Perkumpulan Perajin dan Pengusaha Batik Lampung (P3BL), Apindo Lampung, selain merupakan mitra binaan aktif Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lampung dan OPD Pemprov Lampung terkait, cabang BUMN atau berbasis di Lampung dan Pemkot Bandarlampung.
Tahun lalu, oleh Ketua Umum/Presiden Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Dr Poppy Dharsono, ia didapuk memimpin sekaligus dikukuhkan pelantikannyi bersama APPMI Balikpapan, di sela perhelatan Indonesia Fashion Week (IFW) 2021 pada 13-17 April 2021, di JCC Jakarta, sebagai Ketua APPMI Lampung.
“Mohon doanya sahabat-sahabat hebatku,” sepenggal pinta Una, 28 Agustus 2022 lalu. pukul 19.21 Waktu Indonesia Barat (WIB), melalui media sosialnyi, berikut pinta restu Ilahi oleh ia, tiga hari kemudian, 31 Agustus lalu. “Bismillahirrahmanirrahim,” Una takzim.
Membanggakannya, selain Una NYIFW 2022 bakal menampilkan karya Aries Mansyah tenar Ariez, pemilik jenama Ariez Official, perancang mode asal Lampung lainnya. Senada jumlah, pengampu ide kreatif eksplorasi seni kriya budaya Nusantara asal Bumi Andan Jejama Kabupaten Pesawaran: sulam Tapis Jelujur ini, bakal menampilkan 12 gaun warna gradasi berbahan alami yang dia beri tema terinspirasi dari perajinnya yang kebanyakan kaum hawa, Sang Dewi.
Una menyebut, NYIFW The Show: S/S23 ini ini panggung internasional ke-14 bagi Batik Siger by Una, di New York ini perdananyi.
Una, sadar pasar. Mereka bilang, pendiri NYIFW, Vanny Tousignant, dengan tangan terbuka menyediakan tempat di galerinyi untuk dititipkan produk Una pun Ariez, agar jadi semakin dikenal, semakin mendunia.
“Terima kasih saudaraku. Matur nuwun,” singkat Una, sahuti dukungan sejawat UMKM-IKM anggota Apindo Lampung, pada 1 September 2022 lalu.
Pendiri/produser NYIFW, Vanny Tousignant, perempuan asal Ambon Maluku ini, selain menaruh hormat, menyebut kolektif NYIFW sebagai keluarga, juga, “Indonesia banget.”
“Kami adalah keluarga besar NYIFW. Dipersatukan oleh seni, budaya, keragaman adat istiadat Nusantara. NYIFW adalah tempat dimana fashionista internasional dipertemukan langsung dan berinteraksi langsung di panggung kami dengan fashionista dari Tanah Air Indonesia,” petikan unggahan terbaru Instagram Vanny.
Sebagai informasi, bila merujuk data CEO Council of Designers Fashion of America (CDF, Dewan Perancang Mode AS) Steven Kolb, dalam situasi normal (full-luring), pengunjung tetap NYFW 230 ribuan orang, kebayang dampak ekonomi NYFW 2022 ini.
Publik mode yang tak dapat hadir langsung, dibantu CDFA yang menampilkan semua presentasi runway lewat hub digital Runway 360-nya. Sepanjang minggu, akun media sosialnya aktif jua.
Pun halnya NYIFW, dimana publik Tanah Air berharap, sukses besar NYIFW pada musim Februari pada 11 Februari 2022 lalu, menular sukses senada NYIFW season 11, pada 11 September ini, di tempat yang sama.
Terafirmasi telah berada di New York, usai sempat transit di Hongkong, Una sempat mengunggah di media sosialnyi, sesaat tiba di Bandara Internasional John F Kennedy, New York. “Alhamdulillah. Sampai juga akhirnya. Tengah malam jam 23.34 di NYC (New York City),” info ia, pada Kamis malam waktu AS atau Jumat (9/9/2022) pagi WIB.
Batik Siger by Una, let’s go! [red/Muzzamil]